Senin, 18 Juli 2016

15 Bahaya Konsumsi Makanan Terlalu Asin (Tips Menghindarinya)

Tubuh sebenarnya sangat membutuhkan garam (terutama jenis garam yang mengandung yodium). Garam yang mengandung yodium memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Berdasarkan penelitian, menyimpulkan bahwa kandungan yodium yang terdapat pada garam berguna untuk mencegah penyakit gondok.

Garam juga menjadi bahan pelengkap penting yang sering ditambahkan ke dalam masakan. Tanpa garam, suatu masakan akan hambar.

Akan tetapi, mengkonsumsi makanan yang asin secara berlebihan bisa berakibat buruk. Garam menjadi salah satu pemicu utama penyakit jantung. Di AS, penyakit jantung pembunuh nomor satu. Penyebabnya, konsumsi makanan yang sarat natrium dan bahan pengawet, termasuk garam.

Bahaya Konsumsi Makanan Terlalu Asin

Meski sudah banyak yang tahu keburukan konsumsi garam secara berlebihan, tetapi tidak sedikit yang mengabaikan dan terus memilih makanan dengan kandungan garam tinggi (berlebihan).

Dikutip Boldsky, konsumsi garam olahan seperti garam meja perlu dibatasi. Garam meja proses pembuatannya dilakukan secara kimiawi, hal ini beresiko garam menjadi kehilangan mineral penting dan nutrisi sintesis, hingga hanya menyisakan natrium dan klorida.

Demikian juga garam laut jangan dikonsumsi terlalu banyak, walaupun kandungan yodium di dalamnya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi terlalu banyak asupan yodium dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti insomnia, hipotiroid, detak jantung tak teratur, dan tekanan darah tinggi.

#1. Tekanan Darah Tinggi
Garam, khususnya yang mengandung yodium, memang diperlukan untuk menjaga proses metabolisme tubuh. Akan tetapi, terlalu banyak asupan kadar garam bisa meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, hingga berbagai masalah komplikasi jantung.

Adapun konsumsi natrium dalam jumlah sedang / normal (sesuai rekomendasi ahli keseahtan) bisa memberikan manfaat kesehatan.Dimana asupan natrium membantu kerja otot dan saraf agar optimal, dengan cara membantu kontraksi otot dan transmisi impuls saraf.

Fungsi lainnya yaitu mengatur tekanan dan volume darah. Mengkonsumsi natrium dalam jumlah normal (tidak berlebihan) membantu mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh dan menjaga pH darah.


Dampak Negatifnya
Adapun konsumsi terlalu banyak natrium (garam) berakibat buruk, seperti ginjal yang bekerja untuk menjaga keseimbangan kadar natrium, tetapi tidak mampu  mengeluarkan natrium dari dalam tubuh, hal ini mengakibatkan natrium menumpuk di dalam darah.

Terlalu banyak natrium di dalam darah mengakibatkan tekanan darah tinggi dan penumpukkan cairan di dalam tubuh bagi penderita gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal.

Terlalu banyak garam mengakibatkan air tertahan di dalam tubuh, sehingga terjadi peningkatkan volume darah dan menyebabkan jantung bekerja terlalu keras untuk mengalirkan darah, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah.

Tekanan darah tinggi menyebabkan terjadinya penyakit jantung, gagal jantung, atau stroke.

Kandungan asin akan merangsang tekanan darah naik dengan cepat. Bahkan resikonya menjadi lebih tinggi ketika penderita jarang melakukan olahraga yang mengeluarkan keringat.

Sehingga, orang yang memiliki tekanan darah tinggi benar-benar perlu berusaha menghindari makanan yang sangat asin. Kemudian penuhi kebutuhan konsumsi air putih yang menyehatkan tubuh.

#2. Stroke
Stroke merupaka keadaan serius (berbahaya) dimana berhentinya proses pasokan darah ke dalam otak. Hal ini mengakibatkan oksigen tidak bisa mengalir ke otak, sehingga membuat sel-sel dalam otak mati.

Stroke dapat terjadi karena pembuluh darah yang mengalami sumbatan sehingga darah berhenti mengalir ke otak, dan pecahnya pembuluh darah dalam otak yang mengakibatkan terjadinya pendarahan.

Dimana makanan yang sangat asin menjadi penyebab yang memicu tingginya resiko tekanan darah tinggi, yang bisa memicu penyakit stroke.

Lebih buruk lagi, seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi yang disertai obesitas, yang bebar-benar berbahaya terkena penyakit stroke. Tidak hanya penyakit stroke, juga penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung, dll.

loading...

#3. Kanker perut
Penyebab munculnya kanker perut, yaitu saat garam masuk ke dalam usus dan lambung maka mengakibatkan pertumbuhan bakteri H.pylori  yang semakin “merajalela”.

Itu adalah jenis bakteri yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada lambung dan kanker perut. Penumpukan garam di dalam usus ini berakibat pertumbuhan bakteri (jahat), hingga kerusakan sel di dalam perut.

Garam yang juga sangat tinggi akan kandungan nitrat didalamnya, maka terlalu banyak mengkonsumsi garam atau makanan asin berakibat terjadinya iritasi lambung, yang mengakibatkan timbulnya penyakit maag…

...hal ini juga bisa semakin memicu penyakit berbahaya kanker perut.

Hal lainnya, berdasarkan laporan dari penelitian di Jepang, menyebutkan bahwa pria dengan asupan garam yang tinggi terkena risiko kanker perut hingga dua kali lipat.

#4. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan sebuah keadaan terjadinya pengeroposan tulang yang sering terjadi pada wanita yang sudah mengalami masa-masa menopause.

Dan, makanan yang asin mengakibatkan tubuh tidak optimal dalam menyerap makanan yang mengandung kalsium dengan baik.

Dimana kandungan kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang dan menjaga kepadatan tulang.

Selain itu, makanan asin yang memberikan resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) juga mengkibatkan terhambatnya penyerapan kalsium di dalam tubuh.

Sehingga, hal yang sangat penting membatasi (batas normal) dalam konsumsi makanan asin, terutama untuk wanita.

Kelebihan dalam mengonsumsi garam mencegah penyerapan kalsium oleh tubuh, yang akibatnya dalam jangka waktu lama yaitu timbulnya masalah pengeroposan tulang.

Pao Hwa Lin, Ph.D di Duke University Medical Center menjelaskan bahwa kadar sodium berlebihan di dalam darah dapat mengurangi kadar kalsium dalam tubuh, mengancam massa tulang dan kekuatannya, sehingga Pao Hwa Lin menjelaskan akan pentingnya membatasi asupan sodium ( dalam batas normal).

Alexander, seorang peneliti dari fakultas kedokteran & kedokteran gigi di University of Alberta, seperti dilansir Health.India, menjelaskan bahwa saat tubuh mencoba untuk membuang natrium melalui urin, tubuh juga menghilangkan kalsium pada saat yang sama.


#5. Serangan jantung koroner
Penyakit jantung koroner terjadi karena pasokan darah di dalam jantung berhenti akibat tersumbat, hal ini mengakibatkan jantung tidak bisa memompa darah ke semua bagian organ tubuh.

Masalah serangan jantung koroner ini sangat berbahaya, karena sering mengakibatkan kematian mendadak, yang bahkan tanpa adanya gejala yang terasa oleh penderitanya.

Penyakit berbahaya ini dapat semakin tinggi resikonya ketika penderitanya adalah orang yang “hobi” makan makanan yang sangat asin, dimana itu memicu hipertensi dan stroke.

Tekanan darah tinggi mengakibatkan pembuluh darah menjadi sangat sempit, hal ini mengakibatkan jantung kekurangan darah.

#6. Penyakit ginjal
Banyak konsumsi makanan yang asin membuat dampak buruk bagi organ ginjal Anda, yaitu mengakibatkan ginjal bekerja keras untuk mengeluarkan semua kalsium dalam tubuh.

Ginjal bekerja untuk menyaring kalsium dan semua zat asing untuk dikeluarkan menjadi urin. Sehingga ketika seseorang konsumsi makanan asin secara berlebihan, berakibat organ ginjal bekerja terlalu keras, yang hal ini sangat tidak baik.

Adapun ginjal bekerja sangat keras untuk menyaring semua zat asing ini termasuk asupan garam ini. Adapun fungsi ginjal secara umum yaitu menyaring racun yang ada di dalam darah.

Asupan garam yang berlebihan juga mengakbiatkan menipisnya pembuluh darah di ginjal sehingga lama-kelamaan bisa meninbulkan sakit ginjal atau gagal ginjal.

#7. Dehidrasi (kekurangan cairan)
Saat tubuh terlalu banyak mengonsumsi garam, berakibat kandungan natrium yang ada di dalam tubuh akan meningkat jumlahnya.

Dimana kandungan natrium membutuhkan asupan air agar bisa keluar dari tubuh. Sehingga, menjadi sebuah hal yang berbahaya ketika seseorang banyak konsumsi garam, akan tetapi kekurangan dalam memenuhi asupan air putih bagi tubuh.

Tubuh benar-benar mengalami masalah dehidrasi, yang dapat memicu masalah lainnya seperti mual, diare, dan sakit kepala.

#8. Demensia (kehilangan memori)
Penyakit demensia seringnya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, hal itu disebabkan gangguan sistem memori dalam otak.

Demensia ini bisa mengakibatkan penderitanya kehilangan memori, atau tidak bisa berpikir dengan baik, kehilangan kemampuan berbahasa dan gangguan pada tingkah lakunya.

Karena dampaknya yang serius, sehingga tidak boleh dianggap enteng masalah demensia ini. Terlalu banyak konsumsi makanan yang asin dapat mengakibatkan meningkatnya resiko hipertensi.

Akibat tekanan darah yang terus tinggi menyebabkan terjadinya gangguan yang serius pada kesehatan, salah satunya meningkatkan resiko penyakit demensia.

#9. Diabetes
Akibat asupan garam yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh mengakibatkan masalah pada sistem tekanan darah. Dan, kebiasaan minum-minuman manis setelah makan-makanan asin inilah yang membuat resiko seseorang terkena diabetes sangat tinggi.

Kadar gula darah yang tinggi akibat minimnya kadar insulin, atau tidak maksimalnya pankreas dalam menghasilkan insulin bisa membuat kondisi diabetes yang dialami semakin memburuk.

Untuk itu, bagi penderita diabetes, hindari sering makan-makanan asin, karena asupan garam mempengaruhi kadar gula secara drastis, yang berbahaya bagi kesehatan.

#10. Obesitas
Konsumsi makanan yang asin mengakibatkan Anda akan memiliki nafsu makan yang berlebihan. Selain itu, makanan asin juga membuat timbulnya rasa haus yang tidak wajar.

Hal ini akan membuat Anda mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak (berleihan), serta konsumsi asupan cairan yang juga terlalu banyak.

Lebih buruk lagi jika minuman yang dikonsumsi adalah teh manis atau jenis minuman rasa manis lainnya (karena menggugah selera) yang dapat menimbulkan masalah obesitas.

#11. Asma
Sering makan makanan asin bisa menyebabkan terkena asma, terutama untuk anak-anak yang berusia dibawah 12 tahun.

Makanan yang asin bisa memberikan efek berupa reaksi alergi yang membuat penderitanya mengalami sesak nafas. Sehingga terutama untuk anak-anak, makanan asin hendaknya benar-benar dibatasi konsumsinya.

#12. Peningkatan sekresi air empedu
Akibat sering mengonsumsi makanan yang terlalu asin, apalagi kandungan garamnya terlalu tinggi, mengakibatkan sekresi air empedu meningkat, hal ini memberikan dampak serius karena bisa menurunkan vitalitas.

Hal buruk lainnya yaitu membuat bibir menjadi kering bahkan sampai berdarah, kemudian juga bisa menimbulkan masalah kulit yang kering.

#13. Menurunkan kinerja otak
Tidak jarang orang tua maupun guru di sekolah melarang murid-murid sering makan makanan asin. Pelarangan ini memang tepat, karena sering makanan asin dapat menurunkan kinerja otak.

Sering makan makanan yang asin mengandung garam, berdampak buruk pada kinerja otak dan kemampuan kognitif anak murid di sekolah. Hal ini juga bisa memicu atau meningkatkan resiko penyakit demensia.

#14. Mengacaukan DNA
Peneliti dari Institut Paru dan Jantung Nasional di Amerika menemukan hasil penelitiannya, dimana penelitian dilakukan dengan meningkatkan kadar garam dalam sel-sel tubuh seekor tikus di lab, maka mengakibatkan serabut DNA mulai memecah dan mekanisme perbaikan sel hancur.

Ketika konsentrasi garam dikembalikan normal, sel-sel dalam ginjal tikus pun mulai memperbaiki kerusakan DNA lainnya.

Walaupun uji coba hanya dilakukan pada seekor tikus, tetapi dampaknya ini (dari konsumsi garam berlebihan) juga bisa terjadi pada manusia.

#15. Kelebihan air dalam tubuh alias kembung
Sebenarnya, akibat ini tidak memiliki hubungan ilmiah secara langsung. Orang yang suka makan makanan yang asin biasanya membuat tubuh sering haus, setelah minum tetapi rasa haus tidak segera hilang. Sehingga akan terus minum yang membuat tubuh menjadi kembung.

Hal itu karena kandungan garam yang banyak di dalam tubuh, membuat tubuh akan berusaha untuk mempertahankan air yang sudah masuk (sehingga tubuh terus merasa haus cukup lama). Keadaan ini menyebabkan perut kembung, yang paling buruk yiatu kondisi gagal jantung dan kerusakan hati.

Berikut makanan-makanan yang perlu dibatasi karena kandungan kadar garamnya yang tinggi:

Roti
Dengan kandungan natrium 7,2 persen total asupan orang dewasa (usia 20-50 tahun), Anda perlu membatasi mengonsumsi roti.

Daging merah
Daging merah memiliki kandungan garam hingga 5,5 persen total asupan orang dewasa. Unutk daging ayam sekitar 4,5 persen. Produk keju sekitar 3,9 persen natrium.

Pizza
Masakan yang berasal Negara Italia ini sangat digemari, hal itu karena cita rasanya yang lezat. Dengan kandungan garam tinggi, pizza tentunya harus diatur jumlah konsumsinya.

Sup
Semangkuk sup (yang dikira tidak terlalu asin) ternyata memiliki kadar 4,2 persen dari kebutuhan natrium harian. Anda musti bijak membubuhi garam, jangan berlebihan.

Roti isi
Roti isi yang sering disebut sandwich memiliki kadar garam yang cukup tinggi. Roti dengan isian sayur dan daging, atau variasi isian lainnya akan memengaruhi kadar natrium yang terkandung di dalamnya.

Ikan Asin
Ikan asin menduduki rangking teratas terhadap kadar garam tertinggi di dalam makanan. Garam yang tadinya ditujukan untuk mengawetkan ikan asin, memiliki dampak buruk berupa penumpukan garam di dalam tubuh.

Sebagai tips jika Anda ingin konsumsi ikan asin, maka pilihlah ikan asin dengan kadar garam yang rendah, atau bisa dengan merendamnya dahulu di dalam air untuk menghilangkan kandungan garam yg berlebihan.

Apabila kepala pusing setelah mengkonsumsi makanan asin.
Pada sebuah website kesehatan terpecaya Aldokter.com, ada seseorang yang bertanya kepada dokter menanyakan tentang gejala apa yang dialaminya.

Setiap dirinya konsumsi makanan yang memiliki rasa asin tinggi, kepalanya menjadi pusing dan badan juga terasa lemas.

Pada beberapa bulan sebelumnya, dirinya mengecek kadar kolestrol dan hasilnya normal. Adapun kondisi berat badannya yaitu 72 kg dengan tinggi 165.

Maka dijawab oleh dr. Ulfi Umroni, bahwa keluhan yang dirasakan kemungkinan disebabkan oleh kadar natrium yang meningkat di di dalam tubuh setelah mengkonsumsi makanan yang asin.

Kenaikan kandungan natrium di dalam darah dapat menyebabkan kekakuan otot, denyut jantung juga meningkat.

Adapun faktor lainnya yaitu kurang tidur, stres dan faktor resiko lainnya, dengan implikasi berupa tekanan darah yang meningkat.

Yang sangat perlu diperhatikan yaitu cukupi kebutuhan air putih, olah raga secara rutin, menjaga berat badan agar ideal (tidak terlalu kurus, dan tidak terlalu gemuk), tidur dan istirahat yang cukup, batasi asupan natrium atau garam, disarankan anda bisa menggantinya dengan garam kandungan kalium di dalamnya.

Konsumsi telur bebek asin terlalu banyak berisiko hipertensi
Di Indonesia, telur bebek yang lebih dikenal sebagai telur asin, dimana telur bebek ini sengaja diasinkan dengan cara direndam di dalam air garam. Sehingga bagian putih telurnya akan punya rasa asin yang tajam.

Seperti dilansir dari Alodokter.com, telur bebek mengandung tinggi natrium, yang berarti mengandung garam dengan kadar tinggi. Sehingga konsumsi banyak telur bebek yang sudah diasinkan malah dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.

Untuk itu, guna menghindari resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) maka dalam mengonsumsi makanan asin, seperti termasuk telur asin ini, lakukannya secara bijak.

Agar menghindari asupan natrium (kandungan garam) di luar batas yang diperbolehkan, ubahlah pola makan menjadi lebih sehat. Berikut tips menghindari terlalu banyak konsumsi kandungan natrium:
  1. Pilih makanan yang berlabel rendah natrium.
  2. Diutamakan untuk lebih memilih makanan yang belum diolah dibandingkan makanan yang sudah diberi bumbu.
  3. Ketika memasak makanan sendiri, masukan garam secukupnya.
  4. Batasi juga menggunakan bumbu tambahan, seperti kecap dan saus.
  5. Usahakan menggunakan bumbu dari bahan-bahan alami (rempah-rempah).
  6. Jangan lupa untuk selalu memasukan menu makanan segar harian, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Penting untuk mulai membatasi konsumsi garam dari sekarang. Hal yang perlu dilakukan (tetapi jarang orang melakukannya) yaitu membaca label nutrisi pada makanan kemasan...

...lihat kandungan garamnya, sehingga Anda dapat terhidari dari terlalu banyak konsumsi asupan garam tanpa disadari.

JANGAN LUPA! Hindari konsumsi makanan olahan yang umumnya mengandung natrium dalam jumlah tinggi.

Membuat masakan sendiri untuk dikonsumsi lebih baik karena Anda dapat memperkirakan sendiri seberapa banyak asupan garam yang sekiranya aman.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda